BAB
II
PEMBAHASAN
Untuk dapat mencapai
tujuan kegiatan layanan bimbingan kesulitan belajar ini, harus melalui
langkah-langkah berikut ini :
A.
Identifikasi masalah
B.
Diagnosa
C.
Prognosa
D.
Pemberian bantuan
E.
Follow up / tindak lanjut
A. Identifikasi
masalah
adalah proses mencari
sumber masalah yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar di bidang
studi kolega dan pelanggan ini. Sumber masalah tersebut bisa ditemukan dengan
menganalisis data-data yang berhasil dikumpulkan dari hasil observasi,
wawancara, angket dan dokumen-dokumen yang terkait.
Berikut ini adalah rincian data tentang
diri siswa yang mengalami kesulitan belajar Mengelola Data/Informasi di Tempat
Kerja
1. Observasi
Data
yang berhasil dikumpulkan selama observasi di kelas dalam kegiatan belajar
mengajar adalah sebagai berikut.:
1)
Kurang antusias dalam mengikuti
pelajaran
2)
Terlalu banyak ngobrol dengan teman
ketika guru menerangkan
3)
Kurang rapi dalam berpakaian
4)
Kurang serius dalam KBM, ketika guru
memberi pertanyaan
5)
Membuat gaduh kelas ketika proses KBM
6)
Sering melamun dikelas
7)
Sering terlambat masuk kelas
2.
Angket
a. Identitas
Klien
Nama lengkap : Putri Cahyani (fiktif)
Nama panggilan : Putri
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat tanggal
lahir : Malang, 2 maret 1997
Alamat : Bunut Tunjung Tirto
(fiktif)
b.
Keadaan Orang Tua
Nama ayah : Hamzah Yusuf (fiktif)
Pekerjaan ayah : Pelayaran
Nama ibu : Mistin (fiktif)
Pekerjaan ibu : pegawai pabrik
Alamat orang tua
: Bunut Tanjung Tirto (fiktif)
c.
Keadaan Umum
Jumlah saudara
kandung : 2
Anak ke : 2
Keterangan saudara
: almarhum
Nama kakak : lupa(fiktif)
Jenis kelamin : laki-laki
d. Riwayat
pendidikan
1. TK
RA ANNUR dusun Bodo Tunjung Tirto (2001-2003)
2. Mi
Almaarif 07 Bunut Tunjung Tirto (2003-2009)
3. Mts
Darul Falah Bunut Tunjung Tirto (2009-2012)
e. Tentang
pendidikan di SMK
Ekstra kurikuler yang diikuti :
tidak ada
f. Kebiasaan
belajar
1. Belajar
dilakukan setiap harinya pada pukul 19.00-20.00 dan pada pukul 09.00-10.00
2. Tidak
ada ruangan tersendiri untuk belajar
3. Belajar
di mana saja di dalam rumah
4. Kesulitan
belajar dibahas dengan teman-teman
g. Transportasi
dari rumah ke sekolah
1. Klien
berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor
2. Perjalanan
ke sekolah memerlukan waktu 30 menit
h. Saran
klien ke sekolah
Guru bisa memberi perhatian lebih
kepada siswa seperti memperhatikan anaknya sendiri.
3. Angket
Problem Check List
a. Masalah
kesehatan
· Kadang-kadang
merasa mengantuk
· Pernah
menderita tipes
· Tidak
boleh makan pedas dan udang (saran dari dokter)
· Tidak
pernah mengikuti terapi penyembuhan
b. Masalah
rumah dan keluarga
· Klien
tinggal dengan orang tua
· Klien
dirumah merasa kerasan
· Orang
tua memperhatikan klien
c. Masalah
keadaan kehidupan
· Ibu
klien membantu mencari tambahan pendapatan
· Klien
merasa puas dengan keadaannya sekarang
d. Masalah
agama dan moral
· Sering
timbul sifat iri hati
e. Masalah
hubungan sosial
· Klien
mudah tersinggung
f. Masalah
penyesuaian terhadap sekolah
· Klien
di dalam kelas sering melamun
· Sering
merasa cemas pada saat ulangan
· Ada
beberapa pelajaran yang tidak klien senangi
g. Masalah
kebiasaan belajar
· Klien
belajar kalau ada ulangan saja
· Belajar
pada waktu siang/malam hari
· Klien
sukar memusatkan perhatian waktu belajar
· Klien
sering merasa malas dalam belajar
· Belajar
dengan cara menghafal
· Kurang
ada semangat dalam belajar
h. Masalah
masa depan berhubungan dengan karier
· Klien
ingin berkuliah dan bekerja sesuai dengan jurusannya
· Pacar
menjadi salah satu alasan penghambat tercapainya cita-cita
i.
Masalah penggunaaan waktu
· Klien
tidak dapat memanfaatkan waktu luang
· Klien
tidak dapat membagi waktu
· Waktu
klien banyak di pakai untuk berolahraga
· Klien
berolahraga selama 5 jam dalam sehari
j.
Masalah berhubungan dengan kurikulum
· Klien
sering mendapat kesukaran menyelesaikan tugas-tugas
· Klien
sering khawatir mendapat giliran
k. Masalah
asmara
·
Klien mulai tertarik dengan lawan jenis
4. Wawancara
Dari
hasil wawancara dengan klien, diperoleh data bahwa :
·
klien mempunyai jumlah saudara 2 orang
yaitu kakak laki-laki. Kakak klien sudah meninggal waku kecil. Ayah klien
bekerjadi pelayaran.
·
Terlalu
banyak mendapat tugas.
·
Sulit
konsentrasi dalam belajar.
·
Klien sering tidak teliti pada saat
mengerjakan ulangan.
·
Klien tidak bisa menerapkan cara belajar
yang baik.
·
Tidak suka pada kepribadian guru
sehingga mempengaruhi daya tangkap dan prestasi belajar klien terhadap
suatu mata pelajaran..
Informasi
yang diperoleh berdasarkan wawancara dengan teman sekelas klien:
·
Klien adalah pribadi yang baik
·
Klien sangat suka berorganisasi, dulu
klien termasuk anggota osis.
·
Klien pribadi yang ceria dan senang
bercanda.
·
Klien pribadi yang terbuka.
·
Klien sebenarnya mempunyai bakat dan
termasuk anak yang pandai hanya saja klien kurang bisa membagi waktu.
·
Klien sangat antusias mengikuti
pelajaran yang ia sukai, yaitu MPA
·
Klien sering ngobrol pada saat dikelas,
khususnya pada mata pelajran yang tidak ia sukai yaitu matematika.
Informasi yang
diperoleh berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi matematika.
Klien merupakan salah
satu siswa yang malas dalam belajar. Klien terlihat kurang antusias dalam
mengikuti pelajaran khususnya pelajaran MITK Dan sebenarnya klien merupakan
anak yang cukup pandai .
B.
Diagnosa
Diagnosa
adalah suatu langkah yang ditempuh untuk mencari dan menentukan faktor-faktor
yang menyebabkan timbulnya masalah.
Tujuan
dari diagnosa adalah menegtahui letak masalah, jenis masalah, dan latar
belakang masalah penyebab kesulitan belajat. Berdasarkan identifikasi masalah
diatas maka kesimpulan dari diagnosa adalah sebagai berikut :
1. Letak
masalah
a) Klien
kurang termotivasi belajar (khususnya pelajaran matematika).
b) Klien
kurang bisa membagi waktu.
c) Siswa
kurang aktif dalan proses belajar mengajar
2. Jenis
masalah
a)
Masalah
belajar.
b)
Masalah
sekolah.
3. Latar
belakang masalah
Berdasarkan
metode pengumpulan data yang diperoleh oleh praktikan, dapat diketahui faktor
penyebab timbulnya permasalahan klien yaitu:
a.
Masalah
belajar
·
Klien sulit untuk belajar teratur dan
tidak tau cara menerapkan cara belajar yang baik.
·
Ketika konsentrasi belajar sering
terganggu oleh saudara ataupun teman.
·
Klien sukar memusatkan perhatian pada
waktu belajar.
·
Klien kurang teliti dalam mengerjakan
ulangan.
·
Lebih suka berolahraga daripada belajar.
·
Klien tidak bisa membagi waktu.
b.
Masalah
sekolah
·
Klien merasa sulit menyerap pelajaran
dengan baik dikarenakan karakter guru khususnya pelajaran matematika
·
Siswa kurang
aktif dalam proses belajar mengajar
C.
Prognosa
Prognosa
adalah tahap untuk menentukan jenis bantuan yang akan dilakukan untuk membantu
dan membimbing klien dalam memecahkan masalah yang dihadapi atau untuk
menetapkan jenis dan teknik bantuan yang dapat diberikan serta memprediksi
kemungkinan yang dihadapi klien jika bantuan tidak segera diberikan. Jenis bantuan yang dapat diberikan disesuaikan dengan
sifat dan latar belakang siswa (hal ini dapat dilihat dari hasil angket,
observasi, dan wawancara).
Adapun
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi apabila masalah tersebut tidak segera
dicarikan jalan keluarnya, antara lain:
1. Klien
akan semakin tidak berminat dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Prestasi
belajar klien akan tetap atau menjadi lebih rendah.
3. Klien
akan gagal mencapai cita-citanya.
4. Klien
akan terus menerus merasa takut dan grogi untuk bertanya dalam rangka mengatasi
kesulitan memahami materi pelajaran.
Sedangkan
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi setelah masalah dicarikan jalan
keluarnya antara lain:
1. Klien
lebih berminat dalam kegiatan belajar mengajar
2. Klien
lebih berani mengemukakan pendapat dan berani bertanya tentang materi yang
tidak dimengerti
3. Klien
menjadi siswa yang aktif di dalam kelas dan bisa berkonsentrasi
4. Prestasi
belajar klien lebih meningkat
D.
Treatment/Pemberian Bantuan
Merupakan
suatu usaha untuk menindak lanjuti dari kegiatan prognosa, yang bertujuan untuk
memberikan bimbingan dan pertolongan sesuai kemampuan yang dimiliki klien agar
bisa berprestasi optimal. Rencana treatment bertujuan memberikan alternatif
pemecahan atau cara menyelesaikan kesulitan yang dihadapi klien sehingga dapat
mencapai keberhasilan dalam belajar dan menentukan masa depannya
Pemberian
bantuan merupakan langkah tindak lanjut dari kegiatan prognosis.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pemberian bantuan meliputi:
1.
Masalah
Belajar
Pemberian bantuan yang telah
dilaksanakan berupa pemberian pembagian waktu untuk klien agar digunakan dengan
sebaik-sebaiknya sehingga waktu istirahat atau bermain dengan waktu belajar
seimbang.
Berdasarkan pengamatan praktikan, klien
lebih terkonsentrasi disebabkan pemberian pembagian waktu yang efesien, selain
itu klien diberi trik-trik agar mudah mendalami suatu pelajaran. Hal ini
terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar klien setelah mengikuti
pembagian waktu dan trik-trik belajar yang efesien.
Pada saat pemberian bantuan klien diberi
nasehat agar dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar dan memberikan cara
belajar yang baik.
a. Menumbuhkan
minat dan motivasi belajar klien
·
Memberikan semangat agar yakin pada
kemampuan yang dimiliki terutama pada saat mendapat giliran untuk menjawab
pertanyaan, karena rasa grogi akan mengakibatkan konsentrasi menjadi hilang.
·
Meyakinkan pada klien bahwa klien bisa
memahami pelajaran jika ada kemauan untuk belajar.
·
Sering memberikan kesempatan pada klien
untuk menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan.
·
Mengamati dan mengingatkan klien untuk
aktif dalam proses belajar mengajar.
·
Berusaha meyakinkan diri bahwa klien
sebenarnya mampu menguasai pelajaran jika mau berusaha dan rajin belajar baik di
kelas maupun di rumah.
·
Menasehati klien agar serius dan
berkonsentrasi pada waktu belajar mengajar berlangsung.
b. Memberikan
informasi cara belajar yang baik yaitu:
§ Membaca terlebih dahulu di rumah sebelum dijelaskan
§ Belajar
secara kontinyu
§ Berusaha
membuat catatan dari materi yang telah diajarkan
§ Jika
ada materi yang tidak dimengerti dapat langsung ditanyakan kepada guru atau
teman. Jadi kesulitan dapat teratasi
§ Tidak
menunda-nunda untuk mengerjakan pekerjaan rumah
§ Membuat
rangkuman materi pada satu buku yang tetap, sebaiknya hindari gonta-ganti buku,
karena hal tersebut akan menjadikan klien semakin bingung ketika mempelajarinya
pada saat yang lain.
c. Menggunakan
waktu luang dengan tepat
cara memanfaatkan waktu yang tepat
dengan cara:
§ Belajar
tepat pada waktunya
§ Membuat
jadwal kegiatan sehari-hari dan mematuhinya.
§ Berolahraga
cukup 2 jam dalan sehari
§ Memanfaatkan
waktu luang untuk hal-hal yang positif.
§ Membiasakan
memilih pergaulan yang bersifat positif dan membangun.
§ Membantu
dalam membuat daftar kegiatan.
§ Tidak
sering keluar malam
2.
Masalah
Sekolah
a. Meminta
siswa untuk lebih bersabar.
Dengan mengatakan bahwa memang pada
suatu kelas yang terdiri dari banyak siswa yang memili karakter yang
berbeda-beda, seringkali seorang guru cenderung menerapkan suatu metode
pembelajaran yang tentu tidak terkadang metode yang digunakan tersebut sesuai
dengan sebagaian siswa, akan tetapi tidak dengan siswa lainnya, oleh karena itu
diharapkan siswa tetap mengikuti pelajaran dengan baik dan menunjukkan prestasi
klien atau dengan mencoba memberi ide
metode pembelajaran yang dapat guru terapkan.
b. Meminta
siswa untuk mengatakan permasalahan tersebut kepada wali kelas , guru BK, atau salah satu guru yang dekat
dengan klien, sehingga kemudian dapat ditindak lanjuti permasalahan tersebut.
c. Memberi
nasehat klien untuk tidak tambah bermalas-malasan dan membangkan, karena jika
demikian yang paling rugi bukanlah orang
lain, melainkan klien sendiri.
- Follow Up
Follow
Up merupakan tindak lanjut dari layanan kesulitan belajar siswa. Tujuan dari
Follow Up adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pelaksanaan
bimbingan dan usaha-usaha pemberian bantuan yang telah diberikan.
Bantuan yang diberikan pada siswa tidak akan berhasil
tanpa follow up atau tindak lanjut. Mengingat keterbatasan waktu PPL, maka
follow up layanan bimbingan siswa tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan
tuntutan layanan bimbingan yang ideal. Untuk memantau perkembangan dan kemajuan
klien, dimohon kepada bapak/ibu guru BK untuk dapat menindak lanjuti kegiatan
layanan bimbingan siswa ini.
Untuk mencapai keberhasilan bantuan yang diberikan
memerlukan waktu yang lama, untuk itu diperlukan kerjasama antara guru BK, wali
kelas dan guru pengajar. Melalui kegiatan ini diharapkan siswa mampu mengatasi
permasalahan kesulitan belajar sehingga mampu mengembangkan pola berpikirnya di
bidang akademik.
Kegiatan follow up yang dapat dilakukan dalam praktek
mengatasi kesulitan belajar siswa ini adalah dengan mengadakan monitoring
secara berkelanjutan terhadap perkembangan keberhasilan siswa dalam memecahkan
masalah kesulitan belajar yang dapat mengarahkan siswa ke masa depan yang dia
inginkan. Adapun rumusan evaluasi adalah sebagai berikut
§ Apakah
klien lebih bersemangat dalam belajar dan mengikuti pelajaran MITK.
§ Apakah
kliean sudah dapat belajar dengan baik
§ Apakah
klien sudah dapat memanfaatkan waktu dengan tepat
§ Apakah
klien sudah memiliki kepercayaan diri/ keberanian untuk bertanya jika mengalami
kesulitan dan memilliki kepercayaan diri untuk menjawab pertanyaan, khususnya
pada pelajaran MITK
§ Apakah
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran MITK meningkat
Follow
Up ini tidak dapat penulis lakukan sepenuhnya. Tetapi hanya selang beberapa
waktu saja, karena keterbatasan waktu pelaksanaan kesulitan belajar layanan.
Untuk itu sebagai usaha tindak lanjut penulis harapkan perhatian dari pihak
sekolah, khususnya guru BP dan wali kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar