Pengertian komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian warta/pesan/informasi yang mengandung arti dari satu pihak kepada pihak lain dalam usaha untuk mendapat saling pengertian.
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communicare yang berarti memberitahukan. Beberapa pengertian komunikasi menurut beberapa ahli, antara lain sebagai berikut.
1. Menurut Mc. Farland, komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama lain antar manusia.
2. Menurut Keith Davis dalam bukunya Human Relation at Work, komunikasi adalah proses jalur informasi dan pengertian dari seseorang keorang lain.
3. Menurut Dr. Phil Astrid Susanto dalam bukunya Komunikasi dalam Teori dan Praktek, komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti.
Proses Komunikasi
Proses komunikasi merupakan langkah-langkah pertukaran informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media dalam usaha pencapaian pengertian.
Langkah – langkah proses komunikasi sebagai berikut :
1. Komunikator memiliki gagasan atau pesan/informasi yang ingin disampaikan kepada komunikan.
2. Komunikator membuat atau menyusun sandi sandi (encoding) untuk menyampaikan maksud, baik dalam bentuk kata-kata atau lambang ( gambar, warna, bahasa sandi, tulisan, dan lain-lain) sebagai pesan.
3. Perkataan dan lambang-lambang (pesan) tersebut disalurkan melalui media
4. Komunikan menguraikan/ mentafsirkan pesan (decoding) yang dikirimkan oleh komunikator sehingga mempunyai makna/arti.
5. Komunikan memberi tanggapan (feedback) terhadap informaasi yang diberikan oleh komunikator, sehingga komunikator dapat menganalisis apakah pesan yang disampaikan sesuai atau tidak dengan apa yang dimaksudkanya, karena dalam proses komunikasi dapat saja terjadi hambatan-hambatan.
Menurut arah prosesnya, komunikasi dibedakan sebagai berikut.
a. Komunikasi satu arah (one way communication)
Komunikasi satu arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk memberikan respon atau tanggapan. Contohnya : Atasan sedang memberikan perintah kepada skretarisnya, sebuah baliho iklan produk yang sedang dibaca seseorang di pinggir jalan, dan komandan perang memberikan perhatian bagan komunikasi satu arah, berikut.
Keuntungan komunikasi satu arah :
· Lebih cepat dan efisien,
· Dalam hal-hal tertentu dapat memberikan kepuasan kepada komunikator, karena pihak komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respons atau tanggapan terhadap hal-hal yng disampaikan oleh komunikator,
· Dapat membawa wibawa komunikator (pimpinan), karena komunikasi tidak dapat mengetahui secara langssng atau menilai kesalahan dan kelemahan komunikator.
Kelemahan komunikasi satu arah :
· Tidak memberikan kepuasan kepada komunikan, karena komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respons atau tanggapan,
· Memberikan kesan otoriter,
· Dapat menimbulkan kesalah pahaman dan ketidak jelasan, sehingga muncul prasangka yang tidak baik.
b. Komunikasi dua arah (two ways communication)
komunikasi dua arah merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan ada timbal balik baik dari komunikator maupun komunikan. Komunikasi dua arah dapat terjadi secara vertical, horizontal, dan diagonal.
1) Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang alirannya berlangsung dari atas ke bawah atau sebaliknya. Dalam suatu perusahaan, komunikasi vertikal yang terjadi adalah komunikasi yang berlangsung antara manajemen tingkat atas, menengah, hingga ketingkat karyawan. Contoh: Komunikasi berlangsung antara atasan dengan bawahannya di sebuah kantor.
2) Komunikasi horizontal yang berlangsung antara komunikator dengan komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama. Contohnya komunikasi antara karyawan yang satu dengan yang satu level.
3) Komunikasi diagonal dalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator dengan komunikan yang tingkat, kedudukan, serta wewenangnya berbeda. Contohnya: komunikasi antara kepala bagian dengan kepala seksi
Keuntungan dari komunikasi dua arah:
· Adanya dialog antara komunikator dengan komunikan, sehingga menimbulkan kepuasan diantara kedua belah pihak.
· Informasi yang diterima menjadi lebih jelas, lebih akurat dan lebih tepat, karena dapat diperoleh langsung penjelasanya.
· Memunculkan rasa kekeluargaan, kekerabatan, dan iklim demokratis.
· Menghindari kesalah pahaman
Kelemahan komunikasi dua arah
· Informasi yang disampaikan lebih lambat, sehingga kurang efisien.
· Keputusan tidak dapat diambil dengan cepat
· Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bersikap menyerang, sehingga suasana kerja bisa menjadi kurang kondusif
· Memberi kemungkinan timbulnya berbagai macam masalah yang tidak ada relevansinya dengan masalah yang sebenarnya.
c. Komunikasi ke segala arah
Komunikasi kesegala arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari beberapa komunikator dan komunikan yang saling berinteraksi yang tingkat, kedudukan, serta wewenangnya berbeda-beda. Contohnya diskusi antar anggota rapat. Keuntungan dan kelemahan komunikasi kesegala arah hampir sama dengan komunikasi dua arah, yang membedakannya adalah dalam komunikasi dua arah, komunikator dan komunikannya hanya dua orang, tetapi dalam komunikasi ke segala arah, komunikator dan komunikanya lebih dari dua orang.
Faktor - faktor komunikasi
Dalam kegiatan komunikasi ada faktor – faktor yang dapat menunjang keberhasilan proses komunikasi dan ada juga faktor – faktor penghambat berhasilnya proses komunikasi.
· faktor – faktor penunjang keberhasilan komunikasi
Keberhasilan dalam proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh kecakapan komunikator dan komunikan dalam pelaksanaan pengiriman dan penerimaan berita / pesan. Faktor – faktor penunjang keberhasilan antara lain sebagai berikut.
a. Dilihat dari sisi komunikator
Faktor – faktor penunjang keberhasilan komunikan dari sisi komunikator adalah sebagai berikut :
1. Kecakapan komunikator
Seorang komunikator harus dapat menguasai cara – cara penyampaian pikiran, ide, gagasan baik secara lisan atau tertulis.
2. Sikap komunikator
Seorang komunikator dalam menyampaikan informasi harus tegas, terbuka, simpatik, dan rendah hati untuk membangkitkan kepercayaan dari komunikan.
3. Pengetahuan komunikator
Seorang komunikator yang mempunyai wawasan pengetahuan yang luas akan lebih mudah dalam menyampaikan ide, gagasan kepada komunikan.
4. Keadaan fisik komunikator
Seorang komunikator yang memiliki suara yang jelas, tidak gagap dan mantap dalam menyampaikan informasi akan lebih mudah dipahami oleh komunikan
5. Sistem sosial
Seorang komunikator harus mampu menyesuaikan diri dari lingkungan masyarakat di mana dia berbicara. Sehingga komunikator akan mampu memahami siapa yang diajak berbicara dan bagaimana kebiasaanya.
b. Dilihat dari sudut komunikan
Faktor penunjang keberhasilan komunikasi dari sudut komunikan adalah sebagai berikut :
1. Kecakapan komunikan
Seorang komunikan harus mempunyai kecakapan untuk mendengarkan dan menanggapi pembicaraan, agar tujuan komunikasi dapat tercapai.
2. Sikap komunikan
Seorang komunikan harus memiliki sikap perhatian, simpati, dan rendah hati dalam mendengarkan informasi dari komunikator.
3. Pengetahuan komunikan
Komunikan yang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas akan lebih cepat mengerti dan memahami informasi yang disampaikan oleh komunikator.
4. Keadaan fisik
Komunikan sangat dipengaruhi keadaan fisik dalam menerima informasi seperti pendengaran, pengelihatan, ataupun indra lainnya
5. Sistem sosial
Komunikan harus memahami siapa yang berbicara, materi yang dibicarakan, dan dapat menyesuaikan diri dengan komunikator.
(Sri Endang R. dan Sri Mulyani, 2006. 6-19)
Harold D Laswell memperkenalkan lima formula komunikasi untuk terjadinya suatu proses komunikasi, yaitu :
1. Who, berkenaan dengan siapa yang mengatakan.
2. Says What, berkenaan dengan yang menyatakan apa.
3. In Which Channel, berkenaan dengan saluran apa.
4. To Whom, berkenaan dengan ditujukan kepada siapa.
5. With What Effek, berkenaan dengan pengaruh apa.
William G. Scott yang mengutip pendapat Babcock dalam Thoha (1977) mengatakan bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi proses komunikasi
1) The Act (Perbuatan)
Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang-lambang yang dapat dimengerti secara baik dan hubungan-hubungan yang dilakukan oleh manusia. Pada umumnya lambang-lambang tersebut dinyatakan dengan bahasa atau keadaan tertentu tanda-tanda lain dapat pula dipergunakan.
2) The Scene (Adegan)
Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini menekankan hubungan dengan lingkungan komunikasi. Adegan ini menjelaskan apa yang dilakukan, simbol apa yang digunakan, dan arti dari apa yang dikatakan. Dengan kata lain adegan adalah sesuatu yang akan dikomunikasikan dengan melalui simbol apa, sesuatu itu dapat dikomunikasikan.
3) The Agent (Pelaku)
Individu-individu yang mengambil bagian dalam hubungan komunikasi dinamakan pelaku-pelaku komunikasi. Pengirim dan penerima yang terlibat dalam hubungan komunikasi ini, adalah contoh dari pelaku-pelaku komunikasi tersebut. Dan peranannya seringkali saling menggantikan dalam situasi komunikasi yang berkembang.
4) The Agency (Perantara)
Alat-alat yang dipergunakan dalam komunikasi dapat membangun terwujudnya perantara. Alat-alat itu selain dapat berwujud komunikasi lisan, tatap muka, juga alat komunikasi tertulis, seperti surat perintah, memo, buletin, nota, surat tugas, dan sejenisnya.
5) The Purpose (Tujuan)
Menurut Grace dalam Thoha (1977),ada 4 macam tujuan,Yaitu:
Tujuan fungsional (the functional goals) adalah tujuan secara pokok bermanfaat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi / lembaga.
Tujuan manipulasi (the manipultive goals) adalah tujuan yang di maksudkan untuk menggerakan orang-orang yang akan menerima ide-ide yang disampaikan yang sesuai ataupun tidak dengan nilai dan sikapnya.
Tujuan keindahan (the aesthetics goals) adalah tujuan untuk menciptakan tujuan-tujuan yang bersifat komunikasi yang bersifat kreatif. Komunikasi ini dipergunakan untuk memungkinkan seseorang mampu mengungkapkan perasaan tadi dalam kenyataan.
Tujuan keyakinan (the confidence goals) adalah tujuan yang bermaksud untuk menyakinkan atau mengembangkan keyakinan orang-orang pada lingkungan.
(Tommy Suprapto, 2009 : 9-12)
Jenis – jenis komunikasi
1. Komunikasi menurut lawan bicara
Dari sudut lawan bicara, komunikasi di bagi menjadi dua bagian
a. Komunikasi pribadi (satu lawan satu)
Komunikasi pribadi merupakan komunikasi yang terdiri antara seseorang dengan orang lain.
Contoh : dua orang siswa sedang berbincang – bincang
b. Komunikasi umum
1. Komunikasi satu lawan banyak
Komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang banyak.
Contoh : seseorang yang sedang berpidato atau guru yang sedang mengajar di depan kelas
2. Komunikasi banyak lawan satu
Komunikasi yang dilakukan oleh banyak orang dengan satu orang.
Contoh : tim jaksa, hakim, pembela dengan seorang dakwa
3. Komunikasi banyak lawan banyak
Komunikasi yang dilakukan antar organisasi/lembaga.
Contoh : partai polotik berkampanye
2. Komunikasi menurut jumlah
Komunikasi menurut jumlah orang yang berkomunikasi, komunikasi di bagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Komunikasi perorangan (pribadi)
Komunikasi yang dilakukan oleh seseorang dengan orang lainnya.
b. Komunikasi kelompok
Komunikasi atau pembicaraan yang terjadi antar sekelompok orang yang sifatnya tukar pikiran dalam memecahkan suatu masalah untuk memperoleh tanggapan atau masukan.
3. Komunikasi menurut cara penyampainnya
Menurut cara penyampainnya, komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut
a. Komunikasi lisan
Komunikasi yang dilakukan secara lesan, seperti wawancara, berdiskusi, atau beradu argument
b. Komunikasi tertulis
Komunikasi yang dilakukan secara tertulis, seperti melalui gambar, foto, surat, atau naskah
4. Komunikasi menurut maksud
Menurut maksudnya, komunikasi dibagi menjadi
a. memberi perintah
b. memberi nasehat
c. memberi saran
d. berpidato
e. mengajar atau memberi ceramah
f. bermusyawarah
g. berunding
h. pertemuan
i. berwawancara
5. Komunikasi menurut jalur komunikasi
Menurut jalur komunikasinya, komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu
a. Komunikasi langsung
komunikasi yang disampaikan melalui tatap muka secara langsung
b. Komunikasi tidak langsung
komunikasi yang dilakukan atau disampaikan tidak dengan tatap muka langsung, karena di pisahkan oleh jarak tempat dan waktu, sehingga memerlukan media tertentu.
6. Komunikasi menurut ruang lingkup
Menurut ruang lingkup komunikasinya, komunikasi di bagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Komunikasi di dalam (internal)
Komunikasi yang dilakukan di dalam organisasi, baik antara atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, ataupun kominikasi antar sesama pegawai
b. Komunikasi ke luar (exsternal)
Komunikasi yang dilakukan ke luar organisasi yang bertujuan untuk membina hubungan yang baik dengan orang – orang yang berada di luar organisasi
7. Komunikasi menurut kedinasan
Hubungan yang terjadi antar organisasi yang secara tegas telah di rencanakan dan ditentukan, baik dalam struktur organisasi maupun dalam ketentuan – ketentuan peraturan.
Ciri – cirinya :
· Dilakukan dalam waktu dan tempat tertentu
· Ada prosedur (tata cara tertentu)
· Ada hirarki tertentu (berjenjang)
· Objek pembicaraannya mengenai masalah organisasi
· Lebih banyak diwujudkan kedalam bentuk tertulis
8. Komunikasi informal
Hubungan yang terjadi antar anggota organisasi atas dasar kehendak pribadi dan tidak berdasarkan atas ketentuan – ketentuan dalam struktur atau peraturan.
· Waktu dan tempat tidak tertentu, dimana saja dapat terjadi
· Tidak ada prosedur yang mengikat, kecuali dalam hal kesopanan
· Tidak ada hirarki yang menjadi penghalang
· Objek pembicaraan tidak tentu
· Wujudnya dalam bentuk lisan maupun tertulis.
(Sri Endang R. dan Sri Mulyani,2006 : 6-17)
Tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut.
Gordon I.Zimmerman merumuskan bahwa kita dapat membagi tujuan komunikasi menjadi dua kategori besar.
Pertama, kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting untuk kebutuhan kita, untuk memberi makan dan pakaian pada diri sendiri, memuaskan kepenasaran kita akan lingkungan dan menikmati hidup.
Kedua, kita berkomunikai untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain. Jadi komunikasi mepunyai fungsi isi, yang melibatkan pertukaran informasi yang kita perlukan untuk menyelesaikan tugas, dan fungsi hubungan yang melibatkan pertukaran informasi mengenai bagaimana hubungan kita dengan orang lain.
Rudolph F. Verderber mengemukakan bahwa komunikasi itu mempunyai dua fungsi.
Pertama, fungsi sosial, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan.
Kedua, fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada sesuatu saat tertentu.
Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi umum.
Pertama, untuk kelangsungan hidup sehari-hari yang meliputi: keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang laindan memcapai ambisi pribadi.
Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.
(Deddy Mulyana, 2004 : 4-5)
Endang, Sri. R. dan Mulyani, Sri. 2009.Bekerja Sama dengan Kolega dan Pelanggan . Jakarta: Erlangga
Mulyana, D. (Ed). 2004. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Sordakarya
Suprapto, T. 2009. Perngantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Medpress.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar