Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang bersifat mendasar yang dipersyaratkan bagi penguasaan keterampilan berikutnya. Untuk dapat menguasai keterampilan memberi penguatan kita dituntut sudah menguasai keterampilan bertanya dengan kata lain kita tidak mungkin menguasai keterampilan memberi penguatan apabila kita belum menguasai keterampilan bertanya.
Ada empat alasan mengapa seorang guru perlu menguasai keterampilan bertanya, yaitu:
1) Guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah
2) Siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan
3) Siswa harus dilibatkan secara mental-intelektual dengan maksimal
4) Adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa
Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi, antara lain:
1) Mendorong siswa untuk berfikir
2) Meningkatkan keterlibatan siswa
3) Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
4) Mendiagnosis kelemahan siswa
5) Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah
6) Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik
Manfaat dari keterampilan bertanya adalah :
- Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar
- Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap masalah yang sedang dibicarakan
- Mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif pada diri peserta didik
- Menuntun proses berpikir peserta didik, sebab pertanyaan yang baik akan membantunya menemukan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
- Memusatkan perhatian peserta didik terhadap masalah yang sedang dibicarakan
Tujuan dari keterampilan bertanya adalah :
- Untuk meningkatkan perhatian dan rasa ingin tahu siswa pada topic
- Memfokuskan perhatian pada suatu konsep masalah tertentu
- Mengembangkan belajar secara aktif
- Menstimulasi siswa untuk bertanya pada diri sendiri dan pada orang lain
- Menstruktur suatu tugas sedemikian rupa,sehingga siswa akan belajar secara maksimal
- Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
- Mengembangkan kemampuan berfikir siswa
- Memberi kesempatan siswa untuk mengasimilasi dan merefleksi informasi
- Memberi kesempatan siswa untuk belajar sendiri melalui diskusi
- Mengembangkan refleksi dan komentar siswa terhadap respon siswa lain maupun guru
Pada dasarnya keterampilan bertanya dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar, yaitu keterampilan bertanya tingkat dasar dan keterampilan bertanya tingkat lanjutan. Keterampilan tingkat dasar mempunyai beberapa komponen yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. Sedangkan pertanyaan tingkat lanjut merupakan lanjutan dari tingkatan dasar yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berpikir, memperbesar partisipasi, dan mendorong peserta didik untuk dapat mengambil inisiatif sendiri dalam pelajaran.
Keterampilan bertanya dasar terdiri atas komponen-komponen :
1) Pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat
2) Pemberian acuan
3) Pemusatan
4) Pemindahan giliran
5) Penyebaran
6) Pemberian waktu berfikir
7) Pemberian tuntutan
Sedangkan keterampilan bertanya lanjut terdiri dari komponen :
1) Pengubah tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan
2) Pengatur urutan pertanyaan
3) Penggunaan pertanyaan pelacak
4) Peningkatan terjadinya interaksi
Dalam menerapkan keterampilan bertanya dasar dan lanjutan, seorang guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut :
1) Kehangatan dan keantusiasan, yaitu berusaha menunjukkan sikap, gaya (termasuk suara, ekspresi wajah, gerakan badan dan posisi badan) yang dapat meyakinkan peserta didik bahwa gurunya sunguh-sungguh mau membelajarkannya. Kehangatan dan keantusiasan meningkatkan minat dan partisipasi peserta didik dalam proses belajar mengajar dengan mau menanggapi pertanyaan yang diajukan guru secara sukarela.
2) Menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri, menjawab pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak, mengulangi jawaban siswa, mengajukan pertanyaan ganda, dan menunjuk siswa sebelum mengajukan pertanyaan
3) Waktu berfikir yang diberikan untuk pertanyaan tingkat lanjut lebih banyak dari yang diberikan untuk pertanyaan tingkat dasar
4) Pertanyaan pokok harus disusun terlebih dahulu, kemudian dinilai sesudah selesai mengajar
Pertanyaan yang baik di bagi manjadi tiga jenis, yaitu pertanyaan menurut maksudnya, pertanyaan menurut luas dan sempitnya sasaran dan pertanyaan menurut Taksonomi Bloom.
1. Pertanyaan menurut maksudnya, terdiri dari :
- Pertanyaan permintaan ( compliance question) adalah pertanyaan yang mengharapkan peserta didik mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pernyataan.
- Pertanyaan retoris (rhetorical question) adalah pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru, dengan maksud hanya menyampaikan informasi kepada peserta didiknya.
- Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question) adalah pertanyaan yang bermaksud memberi arah atau menuntun peserta didik sehingga dapat menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepadanya. Pertanyaan ini diperlukan jika guru ingin agar peserta didiknya memperhatikan dengan seksama bagian-bagian tertentu atau pokok inti dari bahan yang disajikannya.
- Pertanyaan menggali (probing question) adalah pertanyaan lajutan yang dapat mendorong peserta didik untuk lebih mendalami jawaban atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Jenis pertanyaan ini dimaksudkan untuk mendorong peserta didik meningkatkan kuantitas dan kualitas jawaban yang diberikan.
2. Pertanyaan menurut Luas dan Sempitnya Sasaran, terdiri dari :
- Pertanyaan menurut sempitnya sasaran yaitu pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang tertutup dan biasanya kunci jawabannya sudah tersedia. Jenis pertanyaan ini terdiri dari :
• Pertanyaan sempit informasi yaitu pertanyaan yang menuntut peserta
• Pertanyaan tentang sejumlah informasi yaitu pertanyaan yang senantiasa digunakan di dalam masyarakat secara hafalan di luar kepala.
• Pertanyaan sempit memusat yaitu pertanyaan yang menuntut peserta didik mengembangkan idea atau jawabannya dengan cara menuntunnya melalui petunjuk tertentu.
- Pertanyaan menurut luasnya sasaran yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban yang lebih satu kali, karena belum mempunyai jawaban khusus, sehingga diharapkan jawaban yang sifatnya terbuka. Jenis pertanyaan ini terdiri dari :
• Pertanyaan luas terbuka yaitu pertanyaan yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencari jawaban menurut cara dan gaya masing-masing.
• Pertanyaan luas menilai yaitu pertanyaan yang meminta peserta didik mengadakan penilaian terhadap aspek kognitif maupun afektif. Pertanyaan ini akan lebih efektif, jika yang dikehendaki adalah penilaian tentang kemampuan peserta didik merumuskan pendapat, menentukan sikap, atau tukar-menukar / pendapat / pengalaman / perasaan terhadap suatu isu yang dikemukakan.
3. Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom, terdiri dari :
- Pertanyaan pengetahuan (recall question atau knowlagde question), yaitu pertanyaan yang menuntut peserta didik mengingat kembali dan menyebutkan informasi yang telah dipelajari sebelumnya. Dalam hal ini peserta didik tidak dituntut memanipulasi atau menilai informasi, tetapi hanya mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya. Oleh karena itu, peserta didik harus mengingat kembali fakta, defenisi, hasil, pengamatan, dalil, rumus dan lain sebagainya yang telah dipelajari sebelumnya. Contoh : Siapa? Apa? Kapan? Di mana? Bagaimana?
- Pertanyaan pemahaman (conprehention question), yaitu pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawabnya dengan mengorganisasikan informasi yang pernah dipelajarinya dengan kata-kata sendiri, membuat perbandingan atau menerjemahkan bahan informasi dari komunikasi verbal ke bentuk lain (misalnya dalam bentuk grafis, skema dan lain-lain). Contoh pertanyaan : Bisa dijelaskan apa yang anda dengar?
- Pertanyaan penerapan (application question), pertanyaan yang menuntut peserta didik menerapkan informasi yang dipelajari sebelumnya, berupa aturan, hukum, rumus, kriteria, atau prinsip-prinsip tertentu dalam situasi konkrit. Dengan pertanyaan tersebut peserta didik diharapkan dapat memberikan jawaban tunggal dengan menerapkan informasi-informasi yang dimaksud.
Contoh pertanyaan :
• Bagaimana ini berhubungan dengan itu?
• Kenapa itu sangat berarti?
- Pertanyaan analisis (analysis question), yaitu pertanyaan yang menuntut peserta didik untuk berpikir lebih kritis dan mendalam. Dengan pertanyaan analisis ini, peserta didik diharapkan dapat menemukan jawaban dengan cara mengindentifikasikan motif, alasan atau penyebab kejadian yang spesifik dan mempertimbangkan dan menganalisis informasi yang diperlukan agar dapat ditarik suatu kesimpulan, atau generalisasi berdasarkan informasi yang telah dipelajari sebelumnya.
Contoh pertanyaan :
• Bagaimana ini dibandingkan itu?
• Apa saja bagian dari itu?
- Pertanyaan sintetis (synthesis question), yaitu pertanyaan yang menuntut peserta didik menyusun suatu pemikiran yang sifatnya mandiri dan kreatif.
Contoh pertanyaan :
• Apa yang terjadi bila ini digabungankan dengan itu?
• Apa jalan keluar yang bisa anda sarankan?
- Pertanyaan evaluasi (evaluation question), yaitu pertanyaan yang menuntut peserta ide/gagasan, pemecahan masalah, atau karya seni. Disamping itu pertanyaan ini juga meminta peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya tentang suatu isu yang ditampilkan.
Contoh pertanyaan :
• Bagaimana anda menilai itu?
• Apa saja yang perlu diprioritaskan?
Pertanyaan dapat dibedakan berdasarkan tingkatannya digolongkan ke dalam enam kelompok, berdassarkan:
1) Pertanyaan untuk mengungkap kemampuan ”mengingat”. Pertanyaan ini menghendaki siswa mengenal atau mengingat informasi. Contoh; Siapa penemu lampu pijar?
2) Pertanyaan untuk mengungkap kemampuan “ memahami”. Pertanyaan ini menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka telah mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan menyususn materi-materi yang telah diketahui. Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok untuk menjawab pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekadar mengingat kembali informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap materi yang diketahuinya. Contoh:
Jelaskan ide pokok yang ditunjukkan oleh grafik ini?
Deskripsikan pengaruh gaya terhadap suatu benda?
3) Pertanyaan mengungkap kemampuan “ menerapkan”. Pertanyaan ini menuntut siswa menerapkan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah. Contoh:
Klasifikasikan benda- benda menurut sifat kemagnetannya?
Beri contoh dalam kehidupan tentang peristiwa konversi energi?
4) Pertanyaan untuk mengungkap kemampuan” menganalisis ”. Pertanyaan ini menuntut siswa untuk: Mengidentifikasi motif, alasan-alasan, dan atau sebab-sebab dari suatu kejadian. Mempertimbangkan dan menguraikan informasi-informasi agar diperoleh kesimpulan dan generalisasi. Menganalisis suatu kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan kejadian-kejadian yang dapat mendukung atau menolak kesimpulan. Contoh:
Mengapa pada malam hari bunyi-bunyian lebih jelas terdengar dibandingkan siang hari?
Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan itu?
5) Pertanyaan untuk mengungkap kemampuan “menilai”. Pertanyaan ini menuntut kemampuan siswa untuk mempertimbangkan, menghargai, mengkritik, mempertahankan serta membandingkan berdasarkan kriteria tertentu. Contoh:
Apa pendapatmu apabila larutan gula dipanaskan dalam waktu yang cukup lama?
Bagaimana cara menentukan kutub-kutub suatu magnet?
6) Pertanyaan untuk mengungkap kemampuan “menciptakan”. Pertanyaan ini menuntut kemampuan siswa untuk menggabungkan unsur-unsur ke dalam bentuk atau pola yang sebelumnya kurang jelas. Contoh:
Dari data berikut ini, buatlah grafik yang menunjukkan hubungan waktu dan suhu!
waktu = 10 detik, suhu = 520 C
waktu = 20 detik , suhu = 640 C
waktu = 30 detik, suhu = 760 C
waktu = 40 detik, suhu = 88o C
Gambarkan rangkaian seri dua lampu yang menggunakan satu bateredan satu saklar.
Hal yang perlu diperhatikan:
1. Kehangatan Dan Keantusiasan
Baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun menerima jawaban siswa, sikap dan gaya guru suara, ekpresi wajah, gerakan badan, dan sebagainya. Menampilkan ada tidaknya kehangatan.
2. Kebiasaan Yang Harus Dihindari
a. Mengulangi Pertanyaan Sendiri. Contoh : Sebelum siswa dapat berpikir maksimal terhadap pertanyaan guru mengulangi pertanyaan kembali akibatnya siswa tidak konsentrasi.
b. Mengulangi Jawaban Siswa Menyebabkan waktu terbuang, siswa tidak mendengar jawaban dari temanya yang lain karena guru akan mengulanginya.
c. Mejawab Pertanyaan Sendiri Pertanyaan dijawab guru sebelum siswa mendapatkan kesempatan cukup untuk memikirkan jawabanya sehingga anak beranggapan tidak perlu memikirkan jawabanya karena guru akan memikirkan jawabanya.
d. Pertanyaan Yang Memancing Jawaban Serentak. Contoh : Apa ibu kota RI? Akibatnya guru tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa yang benar dan menutut kemungkinan terjadi interaksi selanjutny.
e. Pertanyaan Ganda. Contoh : Siapa pemimpin orang belanda yang pertama datang ke Indonesia, mengapa mereka datang, dan apa akibat mereka itu bagi bangsa Indonesia. Hal ini akan mematahkan semangat siswa yang hanya sanggup menyelesaikan satu dari semua tugas itu.
f. Menentukan siswa tertentu untuk menjawabnya. Akibatnya anak yang tidak ditunjuk tidak memikirkan jawabanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar