Sabtu, 07 Januari 2017

Makalah PPL SMK bab 2



BAB II
PEMBAHASAN

Untuk dapat mencapai tujuan kegiatan layanan bimbingan kesulitan belajar ini, harus melalui langkah-langkah berikut ini :
A.    Identifikasi masalah
B.     Diagnosa
C.     Prognosa
D.    Pemberian bantuan
E.     Follow up / tindak lanjut

A.    Identifikasi masalah

adalah proses mencari sumber masalah yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar di bidang studi kolega dan pelanggan ini. Sumber masalah tersebut bisa ditemukan dengan menganalisis data-data yang berhasil dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, angket dan dokumen-dokumen yang terkait.
Berikut ini adalah rincian data tentang diri siswa yang mengalami kesulitan belajar Mengelola Data/Informasi di Tempat Kerja
1.      Observasi
Data yang berhasil dikumpulkan selama observasi di kelas dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut.:
1)        Kurang antusias dalam mengikuti pelajaran
2)        Terlalu banyak ngobrol dengan teman ketika guru menerangkan
3)        Kurang rapi dalam berpakaian
4)        Kurang serius dalam KBM, ketika guru memberi pertanyaan
5)        Membuat gaduh kelas ketika proses KBM
6)        Sering melamun dikelas
7)        Sering terlambat masuk kelas
2.      Angket
a.       Identitas Klien
Nama lengkap                : Putri Cahyani (fiktif)
Nama panggilan             : Putri
Jenis kelamin                  : Perempuan
Tempat tanggal lahir      : Malang, 2 maret 1997
Alamat                           : Bunut Tunjung Tirto (fiktif)

b.      Keadaan Orang Tua
Nama ayah                     : Hamzah Yusuf (fiktif)
Pekerjaan ayah               : Pelayaran
Nama ibu                       : Mistin (fiktif)
Pekerjaan ibu                 : pegawai pabrik
Alamat orang tua           : Bunut Tanjung Tirto (fiktif)

c.       Keadaan Umum
Jumlah saudara kandung : 2
Anak ke                         : 2
Keterangan saudara       : almarhum
Nama kakak                   : lupa(fiktif)
Jenis kelamin                  : laki-laki
d.      Riwayat pendidikan
1.      TK RA ANNUR dusun Bodo Tunjung Tirto (2001-2003)
2.      Mi Almaarif 07 Bunut Tunjung Tirto (2003-2009)
3.      Mts Darul Falah Bunut Tunjung Tirto (2009-2012)
e.       Tentang pendidikan di SMK
Ekstra kurikuler yang diikuti : tidak ada
f.       Kebiasaan belajar
1.      Belajar dilakukan setiap harinya pada pukul 19.00-20.00 dan pada pukul 09.00-10.00
2.      Tidak ada ruangan tersendiri untuk belajar
3.      Belajar di mana saja di dalam rumah
4.      Kesulitan belajar dibahas dengan teman-teman
g.      Transportasi dari rumah ke sekolah
1.      Klien berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor
2.      Perjalanan ke sekolah memerlukan waktu 30 menit
h.      Saran klien ke sekolah
Guru bisa memberi perhatian lebih kepada siswa seperti memperhatikan anaknya sendiri.
3.      Angket Problem Check List
a.       Masalah kesehatan
·      Kadang-kadang merasa mengantuk
·      Pernah menderita tipes
·      Tidak boleh makan pedas dan udang (saran dari dokter)
·      Tidak pernah mengikuti terapi penyembuhan
b.      Masalah rumah dan keluarga
·      Klien tinggal dengan orang tua
·      Klien dirumah merasa kerasan
·      Orang tua memperhatikan klien
c.       Masalah keadaan kehidupan
·      Ibu klien membantu mencari tambahan pendapatan
·      Klien merasa puas dengan keadaannya sekarang
d.      Masalah agama dan moral
·      Sering timbul sifat iri hati
e.       Masalah hubungan sosial
·      Klien mudah tersinggung
f.       Masalah penyesuaian terhadap sekolah
·      Klien di dalam kelas sering melamun
·      Sering merasa cemas pada saat ulangan
·      Ada beberapa pelajaran yang tidak klien senangi
g.      Masalah kebiasaan belajar
·      Klien belajar kalau ada ulangan saja
·      Belajar pada waktu siang/malam hari
·      Klien sukar memusatkan perhatian waktu belajar
·      Klien sering merasa malas dalam belajar
·      Belajar dengan cara menghafal
·      Kurang ada semangat dalam belajar
h.      Masalah masa depan berhubungan dengan karier
·      Klien ingin berkuliah dan bekerja sesuai dengan jurusannya
·      Pacar menjadi salah satu alasan penghambat tercapainya cita-cita
i.        Masalah penggunaaan waktu
·      Klien tidak dapat memanfaatkan waktu luang
·      Klien tidak dapat membagi waktu
·      Waktu klien banyak di pakai untuk berolahraga
·      Klien berolahraga selama 5 jam dalam sehari
j.        Masalah berhubungan dengan kurikulum
·      Klien sering mendapat kesukaran menyelesaikan tugas-tugas
·      Klien sering khawatir mendapat giliran
k.      Masalah asmara
·      Klien mulai tertarik dengan lawan jenis

4.      Wawancara
Dari hasil wawancara dengan klien, diperoleh data bahwa :
·         klien mempunyai jumlah saudara 2 orang yaitu kakak laki-laki. Kakak klien sudah meninggal waku kecil. Ayah klien bekerjadi pelayaran.
·         Terlalu banyak mendapat tugas.
·         Sulit konsentrasi dalam belajar.
·         Klien sering tidak teliti pada saat mengerjakan ulangan.
·         Klien tidak bisa menerapkan cara belajar yang baik.
·         Tidak suka pada kepribadian guru sehingga mempengaruhi daya tangkap dan prestasi belajar klien terhadap suatu  mata pelajaran..
      Informasi yang diperoleh berdasarkan wawancara dengan teman sekelas klien:
·         Klien adalah pribadi yang baik
·         Klien sangat suka berorganisasi, dulu klien termasuk anggota osis.
·         Klien pribadi yang ceria dan senang bercanda.
·         Klien pribadi yang terbuka.
·         Klien sebenarnya mempunyai bakat dan termasuk anak yang pandai hanya saja klien kurang bisa membagi waktu.
·         Klien sangat antusias mengikuti pelajaran yang ia sukai, yaitu MPA
·         Klien sering ngobrol pada saat dikelas, khususnya pada mata pelajran yang tidak ia sukai yaitu matematika.
Informasi yang diperoleh berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi matematika.
Klien merupakan salah satu siswa yang malas dalam belajar. Klien terlihat kurang antusias dalam mengikuti pelajaran khususnya pelajaran MITK Dan sebenarnya klien merupakan anak yang cukup pandai .

B.     Diagnosa
Diagnosa adalah suatu langkah yang ditempuh untuk mencari dan menentukan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah.
Tujuan dari diagnosa adalah menegtahui letak masalah, jenis masalah, dan latar belakang masalah penyebab kesulitan belajat. Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka kesimpulan dari diagnosa adalah sebagai berikut :
1.      Letak masalah
a)      Klien kurang termotivasi belajar (khususnya pelajaran matematika).
b)      Klien kurang bisa membagi waktu.
c)      Siswa kurang aktif dalan proses belajar mengajar
2.      Jenis masalah
a)      Masalah belajar.
b)      Masalah sekolah.
3.      Latar belakang masalah
Berdasarkan metode pengumpulan data yang diperoleh oleh praktikan, dapat diketahui faktor penyebab timbulnya permasalahan klien yaitu:
a.       Masalah belajar
·         Klien sulit untuk belajar teratur dan tidak tau cara menerapkan cara belajar yang baik.
·         Ketika konsentrasi belajar sering terganggu oleh saudara ataupun teman.
·         Klien sukar memusatkan perhatian pada waktu belajar.
·         Klien kurang teliti dalam mengerjakan ulangan.
·         Lebih suka berolahraga  daripada belajar.
·         Klien tidak bisa membagi waktu.
b.      Masalah sekolah
·         Klien merasa sulit menyerap pelajaran dengan baik dikarenakan karakter guru khususnya pelajaran matematika
·         Siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar
C.    Prognosa
Prognosa adalah tahap untuk menentukan jenis bantuan yang akan dilakukan untuk membantu dan membimbing klien dalam memecahkan masalah yang dihadapi atau untuk menetapkan jenis dan teknik bantuan yang dapat diberikan serta memprediksi kemungkinan yang dihadapi klien jika bantuan tidak segera diberikan. Jenis bantuan yang dapat diberikan disesuaikan dengan sifat dan latar belakang siswa (hal ini dapat dilihat dari hasil angket, observasi, dan wawancara).
Adapun kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi apabila masalah tersebut tidak segera dicarikan jalan keluarnya, antara lain:
1.      Klien akan semakin tidak berminat dalam kegiatan belajar mengajar.
2.      Prestasi belajar klien akan tetap atau menjadi lebih rendah.
3.      Klien akan gagal mencapai cita-citanya.
4.      Klien akan terus menerus merasa takut dan grogi untuk bertanya dalam rangka mengatasi kesulitan memahami materi pelajaran.
Sedangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi setelah masalah dicarikan jalan keluarnya antara lain:
1.      Klien lebih berminat dalam kegiatan belajar mengajar
2.      Klien lebih berani mengemukakan pendapat dan berani bertanya tentang materi yang tidak dimengerti
3.      Klien menjadi siswa yang aktif di dalam kelas dan bisa berkonsentrasi
4.      Prestasi belajar klien lebih meningkat
D.    Treatment/Pemberian Bantuan
Merupakan suatu usaha untuk menindak lanjuti dari kegiatan prognosa, yang bertujuan untuk memberikan bimbingan dan pertolongan sesuai kemampuan yang dimiliki klien agar bisa berprestasi optimal. Rencana treatment bertujuan memberikan alternatif pemecahan atau cara menyelesaikan kesulitan yang dihadapi klien sehingga dapat mencapai keberhasilan dalam belajar dan menentukan masa depannya
Pemberian bantuan merupakan langkah tindak lanjut dari kegiatan prognosis. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pemberian bantuan meliputi:
1.      Masalah Belajar
Pemberian bantuan yang telah dilaksanakan berupa pemberian pembagian waktu untuk klien agar digunakan dengan sebaik-sebaiknya sehingga waktu istirahat atau bermain dengan waktu belajar seimbang.
Berdasarkan pengamatan praktikan, klien lebih terkonsentrasi disebabkan pemberian pembagian waktu yang efesien, selain itu klien diberi trik-trik agar mudah mendalami suatu pelajaran. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar klien setelah mengikuti pembagian waktu dan trik-trik belajar yang efesien.
Pada saat pemberian bantuan klien diberi nasehat agar dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar dan memberikan cara belajar yang baik.
a.       Menumbuhkan minat dan motivasi belajar klien
·         Memberikan semangat agar yakin pada kemampuan yang dimiliki terutama pada saat mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan, karena rasa grogi akan mengakibatkan konsentrasi menjadi hilang.
·         Meyakinkan pada klien bahwa klien bisa memahami pelajaran jika ada kemauan untuk belajar.
·         Sering memberikan kesempatan pada klien untuk menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan.
·         Mengamati dan mengingatkan klien untuk aktif dalam proses belajar mengajar.
·         Berusaha meyakinkan diri bahwa klien sebenarnya mampu menguasai pelajaran jika mau berusaha dan rajin belajar baik di kelas maupun di rumah.
·         Menasehati klien agar serius dan berkonsentrasi pada waktu belajar mengajar berlangsung.
b.      Memberikan informasi cara belajar yang baik yaitu:
§  Membaca  terlebih dahulu di rumah sebelum dijelaskan
§  Belajar secara kontinyu
§  Berusaha membuat catatan dari materi yang telah diajarkan
§  Jika ada materi yang tidak dimengerti dapat langsung ditanyakan kepada guru atau teman. Jadi kesulitan dapat teratasi
§  Tidak menunda-nunda untuk mengerjakan pekerjaan rumah
§  Membuat rangkuman materi pada satu buku yang tetap, sebaiknya hindari gonta-ganti buku, karena hal tersebut akan menjadikan klien semakin bingung ketika mempelajarinya pada saat yang lain.
c.       Menggunakan waktu luang dengan tepat
cara memanfaatkan waktu yang tepat dengan cara:
§  Belajar tepat pada waktunya
§  Membuat jadwal kegiatan sehari-hari dan mematuhinya.
§  Berolahraga cukup 2 jam dalan sehari
§  Memanfaatkan waktu luang untuk hal-hal yang positif.
§  Membiasakan memilih pergaulan yang bersifat positif dan membangun.
§  Membantu dalam membuat daftar kegiatan.
§  Tidak sering keluar malam
2.      Masalah Sekolah
a.       Meminta siswa untuk lebih bersabar.
Dengan mengatakan bahwa memang pada suatu kelas yang terdiri dari banyak siswa yang memili karakter yang berbeda-beda, seringkali seorang guru cenderung menerapkan suatu metode pembelajaran yang tentu tidak terkadang metode yang digunakan tersebut sesuai dengan sebagaian siswa, akan tetapi tidak dengan siswa lainnya, oleh karena itu diharapkan siswa tetap mengikuti pelajaran dengan baik dan menunjukkan prestasi klien atau dengan mencoba memberi  ide metode pembelajaran yang dapat guru terapkan.
b.      Meminta siswa untuk mengatakan permasalahan tersebut kepada wali kelas ,  guru BK, atau salah satu guru yang dekat dengan klien, sehingga kemudian dapat ditindak lanjuti  permasalahan tersebut.
c.       Memberi nasehat klien untuk tidak tambah bermalas-malasan dan membangkan, karena jika demikian yang paling  rugi bukanlah orang lain, melainkan klien sendiri.
  1. Follow Up
Follow Up merupakan tindak lanjut dari layanan kesulitan belajar siswa. Tujuan dari Follow Up adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan usaha-usaha pemberian bantuan yang telah diberikan.
Bantuan yang diberikan pada siswa tidak akan berhasil tanpa follow up atau tindak lanjut. Mengingat keterbatasan waktu PPL, maka follow up layanan bimbingan siswa tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan tuntutan layanan bimbingan yang ideal. Untuk memantau perkembangan dan kemajuan klien, dimohon kepada bapak/ibu guru BK untuk dapat menindak lanjuti kegiatan layanan bimbingan siswa ini.
Untuk mencapai keberhasilan bantuan yang diberikan memerlukan waktu yang lama, untuk itu diperlukan kerjasama antara guru BK, wali kelas dan guru pengajar. Melalui kegiatan ini diharapkan siswa mampu mengatasi permasalahan kesulitan belajar sehingga mampu mengembangkan pola berpikirnya di bidang akademik.
            Kegiatan follow up yang dapat dilakukan dalam praktek mengatasi kesulitan belajar siswa ini adalah dengan mengadakan monitoring secara berkelanjutan terhadap perkembangan keberhasilan siswa dalam memecahkan masalah kesulitan belajar yang dapat mengarahkan siswa ke masa depan yang dia inginkan. Adapun rumusan evaluasi adalah sebagai berikut
§  Apakah klien lebih bersemangat dalam belajar dan mengikuti pelajaran MITK.
§  Apakah kliean sudah dapat belajar dengan baik
§  Apakah klien sudah dapat memanfaatkan waktu dengan tepat
§  Apakah klien sudah memiliki kepercayaan diri/ keberanian untuk bertanya jika mengalami kesulitan dan memilliki kepercayaan diri untuk menjawab pertanyaan, khususnya pada pelajaran MITK
§  Apakah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran MITK meningkat
Follow Up ini tidak dapat penulis lakukan sepenuhnya. Tetapi hanya selang beberapa waktu saja, karena keterbatasan waktu pelaksanaan kesulitan belajar layanan. Untuk itu sebagai usaha tindak lanjut penulis harapkan perhatian dari pihak sekolah, khususnya guru BP dan wali kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar