Jumat, 27 Januari 2012

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MEMBERIKAN PENGUATAN (REINFORCEMENT)

Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai sumbstansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar.
Sari dari keterampilan dasar mengajar ini diambil dari berbagai sumber dimana bahan ini digunakan untuk para mahasiswa yang melakukan praktek mengajar di sekolah sebelum dia bekerja sepenuhnya sebagai seorang guru. Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini. Keterampilan dasar mengajar ini adalah merupakan panduan pengajaran mikro dengan menggunakan perangkat Sydney Micro Skills (1973).

A.    PENGERTIAN
Menurut Hafiz Munthoharoh (2009) Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang betujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi siswa atas jawaban atau perbuatannya sebagai suatu motivasi ataupun koreksi. Atau, penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar-mengajar.
Penguatan diberikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, mengontrol dan memotivasi perilaku yang negatif, menumbuhkan rasa percaya diri, serta memelihara iklim kelas yang kondusif.


B.    TUJUAN
Menurut Hasniah Sinaja (2010) penggunaan keterampilan memberi penguatan di dalam kelas adalah untuk:
1)    Meningkatkan perhatian siswa dan membantu siswa belajar bila pemberian penguatan digunakan secara selektif.
2)    Memberi motifasi kepada siswa.
3)    Mengontrol atau mengubah tingkah laku siswa yang mengganggu dan meningkatkan cara belajar yang produktif.
4)    Mengembangkan kepercayaan diri siswa untuk mengatur diri sendiri dalam pengalaman belajar.
5)    Mengarahkan pada pengembangan berpikir yang divergen (berbeda) dan pengambilan inisiatif yang bebas.

C.    KOMPONEN PEMBERIAN PENGUATAN
1)    Penguatan Verbal
 Ujian dan dorongan yang diucapkan oleh guru untuk respon atau tingkah laku siswa. Seperti kata pujian, dukungan, pengakuan yang digunakan untuk menguatkan tingkah laku siswa berupa balikan atau informasi kepada siswa mengenai penampilannya.
Penguatan verbal dapat dinyatakan dalam dua bentuk yaitu:
    Kata-kata: ya, benar, bagus sekali, betul, dsb.
    Kalimat: pekerjaanmu baik sekali, dsb.

2)    Penguatan Non Verbal
a)    Penguatan (Gestuaral)
 Gerakan tubuh seperti mimik yang cerah, dengan senyuman, mengangguk, acungan jempol, tepuk tangan, member salam, menaikkan bahu, geleng-geleng kepala, menaikkan tangan, dan lain-lain.
b)    Penguatan Kegiatan
Guru menggunakan suatu kegiatan atau tugas, sehingga siswa dapat memilihnya atau menikmatinya sebagai suatu hadiah atas suatu pekerjaan atau penampilan sebelumnya.


c)    Penguatan Mendekati (Proximity)
 Perhatian guru kepada siswa, menunjukkan bahwa guru tertarik, secara fisik guru mendekati siswa. Contoh penguatan mendekati: berdiri disamping siswa, berjalan dekat siswa, duduk dekat kelompok diskusi, dan berjalan maju.
d)    Penguatan Tanda
 Guru menggunakan berbagai macam symbol, apakah itu benda atau tulisan yang ditujukan kepada siswa untuk penghargaan terhadap suatu penampilan, tingkah laku atau kerja siswa.
e)    Penguatan Sentuhan
 Penguatan yang terjadi bila guru secara fisik menyentuh siswa, misalnya menepuk bahu, berjabat tangan, merangkulnya, mengusap kepalanya, menaikkan tangan siswa, yang semuanya ditujukan untuk penghargaan penampilan, tingkah laku atau kerja siswa.
f)    Penguatan Tak Penuh
Seperti: Ya!! Jawabanmu sudah baik tetapi perlu disempurnakan. Coba yang Lain!

D. PRINSIP DALAM MEMBERI PENGUATAN
1)    Hangat dan Antusias
Kehangatan dan keantusiasan guru dalam pemberian penguatan kepada siswa memiliki aspek penting terhadap tingkah laku dan hasil belajar siswa. Kehangatan dan keantusiasan adalah bagian yang tampak dari interaksi guru-siswa.
2)    Hindari Penggunaan Penguatan Negatif
Walaupun pemberian kritik atau hukuman adalah efektif untuk dapat mengubah motivasi, penampilan, dan tingkah laku siswa, namun pemberian itu memiliki akibat yang sangat kompleks, dan secara psikologis agak kontraversial, karena itu sebaiknya dihindari. Banyak akibat yang muncul yang tidak dikehendaki misalnya: siswa menjadi frustasi, menjadi pemberani, hukuman dianggap sebagai kebanggaan, dan peristiwa akan terulang kembali.
3)    Penggunaan Bervariasi
 Pemberian penguatan seharusnya diberikan secara bervariasi baik komponennya maupun caranya, dan diberikan secara hangat dan antusias.


4)    Bermakna
 Agar setiap pemberian penguatan menjadi efektif, maka harus dilaksanakan pada situasi di mana siswa mengetahui adanya hubungan antara pemberian penguatan terhadap tingkah lakunya dan melihat, bahwa itu sangat bermanfaat.

E.    CARA PENGGUNAAN
1)    Penguatan pada pribadi tertentu
Penguatan harus jelas ditujukan kepada siapa, jika tidak maka akan kurang efektif. Oleh karena itu, sebelum memberikan penguatan guru terlebih dahulu menyebutkan nama siswa yang bersangkutan sambil menatap kepadanya.  
2)    Penguatan kepada kelompok siswa
Penguatan dapat juga diberikan kepada sekelompok siswa, misalnya apabila satu tugas sudah diselesaikan dengan baik oleh satu kelas, maka guru memperbolehkan kelas tersebut bermain sepak bola yang menjadi kegemarannya.
3)    Pemberian penguatan dengan segera
Penguatan seharusnya diberikan segera seteleh muncul tingkah laku atau respons siswa yang diharapkan. Penguatan yang ditunda prmberiannya, cenderung kurang efektif.
4)    Variasi dalam penggunaan
Jenis atau macam penguatan yang digunakan hendaknya bervariasi, tidak terbatas pada satu jenis saja karena hal ini akan menimbulkan kebosanan dan lama-kelamaan akan kurang efektif.
Menurut Hasniah Sinaja (2010) pemberian penguatan dapat dilakukan pada saat:
1)    Siswa memperhatikan guru, memperhatikan kawan lainnya dan benda yang menjadi tujuan diskusi.
2)    Siswa sedang belajar, mengerjakan tugas dari buku, membaca, dan bekerja di papan tulis.
3)    Menyelesaikan hasil kerja (selesai penuh, atau menyelesaikan format).
4)    Bekerja dengan kualitas kerja yang baik (kerapian, ketelitian, keindahan, dan mutu materi)
5)    Perbaikan pekerjaan (dalam kualitas, hasil atau penampilan).
6)    Ada kategori tingkah laku (tepat, tidak tepat, verbal, fisik, dan tertulis).
7)    Tugas mandiri (perkembangan pada pengarahan diri sendiri mengelola tingkah laku sendiri, dan mengambil inisiatif kegiatan sendiri).
KOMENTAR:

Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar-mengajar. Penguatan diberikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, mengontrol dan memotivasi perilaku yang negatif, menumbuhkan rasa percaya diri, serta memelihara iklim kelas yang kondusif.
Penggunaan penguatan dalam kaitannya dengan kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan iklim kelas yang kondusif sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Penguatan dengan maksud seperti itu terdiri dari penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif berupa pemberian ganjaran untuk merspons perilaku siswa yang sesuai dengan harapan guru sehingga ia tetap merasa senang mengikuti pelajaran di kelas. Penguatan negatif berupa penghentian keadaan yang kurang menyenangkan sehingga siswa merasa terbebas dari keadaan seperti itu.
Agar memberi pengaruh yang efektif, semua bentuk penguatan harus diberikan dengan memperhatikan siapa sasarannya dan bagaimana teknik pelaksanaannya. Di samping itu juga perlu diingat bahwa penguatan harus diberikan dengan hangat dan penuh semangat, harus bermakna bagi siswa, dan jangan menggunakan kata-kata yang tidak pada tempatnya.
Keterampilan memberikan penguatan merupakan salah satu keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai guru untuk membantu siswa memenuhi kebutuhannya dalam mencapai perkembangan yang optimal pada pembelajaran. Guru memiliki kelebihan serta kekurangan dalam menerapkan penguatan karena kemampuan setiap guru berbeda-beda. Selain itu, masih ditemukan beberapa sikap guru yang kurang sesuai saat memberikan penguatan.









REFERENSI

Muthoharoh , Hafiz. 2009. Keterampilan Memberi Penguatan. (Online: http://alhafizh84.wordpress.com/2009/12/20/pentingnya-guru-mengusai-keterampilan-mengajar/)
Narbitasari, Yuniva. 2009. Penerapan Keterampilan Memberikan Penguatan Dalam Pembelajaran. (Online: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TA-KSDP/article/view/9763)
Sabeni, Mohammad. 2008. Keterampilan Memberi Penguatan. (Online: http://beni64.wordpress.com/2008/12/30/keterampilan-memberi-penguatan/)
Sahrudin, Alphian. 2009. Kemampuan Dasar Mengajar. (Online: http://phian-shof.blogspot.com/2009/05/keterampilan-dasar-mengajar.html)
Sinaja, Hasniah. 2010. Keterampilan Memberi Penguatan (Reinforcement). (Online: http://sinaja4math.blogspot.com/2010/10/keterampilan-memberi-penguatan_10.html)
Utami, Budi. 2009. Keterampilan Memberi Penguatan. (Online: http://chan.student.fkip.uns.ac.id/2009/12/04/keterampilan-memberi-penguatan/)
Widyo. 2009. Keterampilan Memberikan Penguatan. (Online: http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:F2UQGBFWxZ4J:widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12225/ketrampilan%2Bmemberikan%2Bpenguatan.doc+keterampilan+memberi+penguatan&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjQbyIUqZbJpXGJMJ2fXPeg2puK4b9I1IoNksf0yf6qzBfHtkbap2K6YPJfI9IiCv57rJrdumIUJZ4MvyoPMWHiB5keL0viqPaYKOjZGB9PnHwORgzyTloR9nA8hjDauV0lRd1R&sig=AHIEtbRxkQj01De0Cwp0kCjCi04HuMyiQA)

1 komentar: