Senin, 30 Januari 2012

KOLABORASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK-PAIR-SHARE DAN PENDEKATAN PENGAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN (Studi Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Pemasaran Di SMK Negeri

ABSTRAK

Pramita, Dwi Ajeng. 2011. Kolaborasi Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair-Share dengan Pendekatan Pengajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Kewirausahaan (Studi pada siswa kelas XI Program Keahlian Pemasaran di SMK Negeri 1 Malang Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi, Jurusan Manajemen. Program Pendidikan Tata Niaga Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I)Dr. Agung Winarno M.M (II)Dr. Aniek Indrawati S.Si, M.M.


Kata kunci: Pembelajaran kooperatif model Think-Pair-Share, Problem Based Learning, Hasil belajar siswa.


Upaya yang dilakukan oleh pemerintah guna memajukan kualitas pendidikan tidak hanya menggunakan metode konvensional tetapi juga menggunakan metode pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa untuk selalu aktif. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk lebih memberdayakan siswa agar tidak hanya menghafalkan fakta, tetapi juga mengkonstruksikan pengalaman dan pengetahuan siswa adalah kolaborasi model pembelajaran Think-Pair-Share dan pendekatan Problem Based Learning merupakan model pembelajaran kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi.
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar dan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah yang sering terjadi kepada para wirausaha. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, tes, catatan lapangan, angket dan dokumentasi. Sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kolaborasi model pembelajaran Think-Pair-Share dan pendekatan Problem Based Learning pada mata pelajaran Kewirausahaan berjalan dengan lancar, walaupun pada saat pelaksanaan masih terdapat beberapa kekurangan.
Kemampuan siswa pada mata pelajaran kewirausahaan mengalami peningkatan. Dari 39 siswa, sebanyak 35 siswa (89,74%) sudah tuntas belajar. Sebelumnya, siswa yang tuntas di siklus I hanya 17 siswa (43,58%). Nilai rata-rata kelas pada aspek kognitif mengalami kenaikan, yaitu dari 67,64 di siklus I menjadi 80,12 di siklus II. Hal ini menunjukkan kenaikan 12,48 yang berarti peningkatan ini cukup signifikan. Sedangkan nilai rata-rata kelas pada aspek afektif juga mengalami kenaikan. Di siklus I rata-rata kelas sebesar 69,26 sedangkan di siklus II sebesar 82,94. Hal ini menunjukkan kenaikan sebesar 13,68.
Adapun saran dari penelitian yang telah dilakukan ini adalah agar pihak SMK Negeri 1 Malang tidak hanya memakai metode konvensional dalam pembelajaran, tetapi juga memakai metode kooperatif agar siswa lebih aktif.
Berdasarkan kecenderungan peningkatan yang terjadi pada setiap siklus, apabila siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya secara rutin, maka dapat diyakini kemampuannya akan bisa lebih ditingkatkan. Karena itu, untuk meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan produktivitas berpikir siswa, pemecahan masalah dalam mata pelajaran Kewirausahaan perlu diberikan secara rutin dalam pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar